Disneyland 1972 Love the old s
Sumber-sumber aqidah yang benar dan manhaj salaf dalam mengambil aqidah. Aqidah adalah taufiqiah, artinya tidak bisa ditetapkan kecuali dengan dalil yang syar’i. Oleh karena itu, manhaj salaf mengambil aqidah terbatas pada Al quran dan sunnah, tidak ada medan ijtihad, dan jika berpendapat didalamnya hanya terbatas pada Al quran dan sunnah dan apa-apa yang diwajibkan bagi Allah selain Allah sendiri. Allah berfirman, Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS. Ali Imran: 103) Oleh karena itulah mereka dinamakan Firqah najiah. Rasulullah telah bersaksi bahwa merekalah golongan selamat itu ketika beliau ditanya tentang itu, beliau menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang berada di atas ajaran yang sama dengan ajaran pada hari ini dan para sahabat.’’(HR Ahmad) Dan kebenaran sabda beliau itu telah terbukti ketika sebagian manusia membangun aqidah di atas landasan ilmu kalam dan kaidah-kaidah mantiq yang diwarisi dari filsafat yunani dan romawi. Maka terjadilah penyimpangan dan perpecahan dalam aqidah yang mengakibatkan pecahnya umat dan retaknya masyarakat Islam. Rasulullah berlepas diri dari orang-orang yang menambah-nambahkan dalam beribadah melebihi apa yang dibawa Rasulullah. Sebab-sebab penyimpangan aqidah: 1. Kebodohan terhadap Aqidah Shahihah. Itu bisa dikarenakan kurang peduli, tidak mau mempelajarinya. Sikap masa bodoh itu mengakibatkan tumbuhnya generasi yang tidak mgenal aqidah shahihah. Sikap tidak peduli dengan aqidah shahihah mengakibatkan generasi sekarang banyak tidak bisa membedakan mana salah mana benar. Sebagaimana yang dikatakana Umar. ”Sesungguhnya ikatan simpul Islam akan pudar satu demi satu.” Mana kala didalam Islam terdapat orang-orang yang tumbuh tanpa mengenal kebaikan. 2. Fanatik terhadap sesuatu yang diwarisi dari nenek moyang. Sekalipun hal itu batil. Seperti acara pesijuk-pesijuk dan adat istiadat yang pelaksanaannya tidak ada dalam Islam. 3.Taklid buta. Dengan mengambil pendapat manusia dalam masalah aqidah,hendaknya mengetahui dalilnya dan meneliti sejauh mana kebenarannya.Namun, Mereka cenderung taklid pada para pemimpin sebelum mereka yang sesat. 4. Ghuluw atau berlebihan. Berlebih-lebihan dalam mencintai para wali atau orang shaleh. Sehingga mereka menjadikannya sebagai perantara antara Allah dan makhlukNya. Sampai pada tingkat penyembahan para wali dan bukan menyembah Allah. Seperti bertaqarrub pada kuburan para wali dengan hewan kurban, bernazar, berdo’a, meminta ptolongan,dll 5. Lalai terhadap perenungan ayat-ayat Allah yang terhampar di jagad raya dan dalam Alquran dan terbuai dengan teknologi dan kebudayaan sampai-sampai mereka mengira ini adalah hasil kreasi manusia jerih payah dan penemuan manusia semata. Seperti yang diungkapkan Allah dalam Al quran tentang kesombongan manusia. Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata: \"Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku\". Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui. (QS. Az Zumar:49) Mereka tidak berpikir bahwa Allahlah yang menciptakan mereka lengkap dengan keahlian dan kemampuan. Guna menemukan keistimewaan-keistimewaan alam serta memfungsikannya demi kepentingan manusia. 6. Bimbingan ortu yang kurang terhadap anaknya. 7. Media cetak dan elektronik yang disalahgunakan. Demikian penyampaian saya, bila ada kalimat yang tidak berkenan mohon maaf yang sebesar besarnya Wassalamu\'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.. Di sampaikan oleh ukhti jr_aw@nimbuzz.com